"Mungkin karena bapak bisa online terus..", begitu kata Nesi (iya kan, Si..?!)
Kayaknya konteksnya soal kesempatan untuk nulis, jadi saya tanggapi "Ngga, saya ngga pernah nulis online, saya selalu nulis di notepad dulu, bahkan ada tulisan saya yang masih terus dalam file text dan tidak pernah selesai dan di-publish".
Memang begitu cara saya nulis, tiap ada ide yang terlintas coba saya tuliskan dalam satu-dua kata sampai satu-dua kalimat di notepad, minimal sebagai remainder kalau idenya kemudian hilang dari kepala. Kapan-kapan ada waktu barulah dikembangkan lebih lanjut, syukur-syukur kalau sampai di-publish di blog. Makanya kalau sempat lihat, dalam hardisk atau flash-drive saya selalu ada folder bernama scratch atau blog, isinya macam-macam, termasuk naskah persiapan untuk blog. Jadi ngga perlu tunggu online untuk bisa nulis blog.
Sebenarnya saya bercita-cita pingin punya buku (seperti pak Iwan dan pak Felix), tapi sampai hari ini belum kesampaian, kendala utamanya adalah waktu, dan kendala.. paling utamanya.. adalah belum pintar nulis. :(
Dengan nge-blog, saya merasa semakin pe-de untuk mengemukakan pendapat secara tertulis di tempat umum, dan karena akan di-publish, saya harus belajar berhati-hati dengan apa yang saya tulis. Bagi saya ini satu latihan yang cukup efektif, sebelum menulis yang lebih serius dalam bentuk buku.
Siapa tau metode yang saya jalani ini bisa berguna juga untuk teman-teman.
Sst, yang ini rahasia (untuk Nesi):
Si.., liburan habis UAS besok kita mulai jalankan rencana kita yuk..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar